Wednesday, February 27, 2013

Jaga Lisan: Anytime, Anywhere (yuk!)


Baru saja membaca artikel tentang pentingnya menjaga lisan (astaghfirullaah, betapa seringnya saya lupa)

Kebetulan contoh yang tergambar dalam artikel tersebut sangat sering terjadi dalam kehidupan saya: tentang jalan raya, dan segala macam hal yang ada di situ, beserta pemahaman mereka masing-masing atas peraturan dan norma keselamatan berkendaraan.

Sangat sering terjadi saat kendaraan lain tiba-tiba memotong jalan di depan kita, tanpa pertanda dan aba-aba. Saking seringnya, sebagian dari kita mungkin menganggap bersumpah serapah terhadap para pengemudi kendaraan yang kurang sopan adalah hal yang wajar, acceptable, dan tidak merendahkan derajat kita (di hadapan Allah tentunya). 'it's just a minor sin, Allah will forgive, it's normal for us to become outraged by such an annoying behavior..' (astaghfirullaah, semoga Allah membantu kita dalam menjaga lisan kita)

Padahal, jika kita kaji lebih dalam, jika kita renungkan lebih jauh: bukankah kita tidak pernah tau umur kita sampai kapan? (dan sisi ego kita tetap membantah: 'iya itu makanya, gimana kalo akibat dia motong jalan sembarangan trus kita jadi terlibat kecelakaan, dan kita kenapa-kenapa? apa gak perlu dipisuhi tu orang macam itu?')

See? Justru di situ masalahnya!

Jika momen beberapa detik kekacauan di jalan raya itu adalah momen terakhir kita di dunia,

Jika orang-orang yang main serobot di jalan raya itu menjadi salah satu jalan yang didesain Allah untuk mengambil nyawa kita,

Jika kata-kata tersebut adalah yang terakhir yang keluar dari lisan kita,

Tak inginkah kita justru mengucapkan kalimat tauhiid (daripada kalimat sumpah serapah)?

Sungguh momen-momen kekacauan di jalan raya seperti itu sangat dekat hubunganya dengan maut, maka kenapa kita justru lalai dalam menjaga kesucian lisan kita? (astaghfirullaah)

...

Kita tau bahwa seseorang itu akan dibangkitkan sesuai kondisi di mana dia meninggal. Semoga kita semua menghadap-Nya dalam keadaan bersaksi atas-Nya, dalam kondisi iman yang terbaik (dan tentunya tidak sedang dalam keadaan menghalalkan ucapan yang telah jelas dilarang Allah)

No comments:

Post a Comment