Originally posted on the 22 Sep 2012, reposted today..
Ikut
Enggak
Enggak
Ikut
Enggak
Ikut
Ikut
Enggak
Enggak
Enggak
Enggak
*ini apa si ya? | pooling buat ikut les bahasa arab.. | *tanyakan pada hatimu, dosa adalah segala sesuatu yang membuat hatimu tidak tenang saat melakukannya (dan percayalah: saat kamu meninggalkan sesuatu karena takut kepada Allah, Allah akan memberimu pengganti yang jauh lebih baik)
...
Sering, kita berjibaku (keukeuh dan semangat) untuk melakukan hal-hal yang awalnya sudah kita ikrarkan tidak akan kita lakukan.
Bingung? (Sudah janji tidak akan melakukan kok malah berjibaku melakukannya?) [grin]
Jadi begini: dalam satu titik, kita telah berikrar untuk memperbaiki diri, menjauhi kegiatan a, b, c, d. Namun seiring berjalannya waktu dan adanya rintangan, kita sering memberikan excuse untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang tadinya sudah diniatkan untuk dihindari: atas nama mencapai tujuan yang lebih besar, kebaikan bersama, fleksibilitas, dan seterusnya.
Akhirnya, di titik lain, kita justru akan mendapati diri kita justru mati-matian memperjuangkan dan menjustifikasi perbuatan-perbuatan yang tadinya tidak akan dilakukan. Ironis, drastis, ajaib, dan entah apa lagi kata yang cocok [grin]
...
Salahkah?
Jelas salah. Tapi bukankah manusia itu tempatnya salah dan lupa? Jadi tentunya salah itu wajar. Yang tidak wajar dan berbahaya adalah jika kita tak menyadari kesalahan kita. Terus-menerus melakukannya. Lupa bertaubat. Dan Allah murka. (Naudzubillaah, semoga kita terhindar dari bersifat demikian)
...
Bersyukurlah kita jika hati kita cukup peka untuk mendeteksi 'ada yang salah dalam hal yang sedang semangat kita lakukan.' Tak semua hati bisa merasakannya. Dan tak semua orang sempat bertaubat sebelum maut.
Bersyukurlah kita jika kita masih sempat diam sejenak dan menengok niat kita: masihkah lurus, masihkah sanggup meluruskan cara-cara yang tak lurus?
Hati yang cukup peka dan diri yang terbiasa diam sejenak (as known as evaluasi atau muhasabah atau introspeksi) bukanlah hal yang datang tiba-tiba. Butuh latihan. Butuh pembiasaan. Butuh ridho Allah (without Allah we are nothing, remember?)
Maka sepertinya, pelajaran dari sebuah 'les bahasa arab' cukup jelas: latihlah hati untuk menjadi peka (akan hidayah Allah), biasakan diri untuk ber-muhasabah (every night, every week, starting today), perbanyak do'a..
Mari mendekat kepada Allah, lebih dekat lagi [smile]
Salam,
dika
next time you are in doubt in choosing something, check if Allah is still number one in your heart [hugs]
No comments:
Post a Comment